Cari Blog Ini

Kamis, 23 Desember 2010

PENGKAJIAN SISTEM IMMUNOLOGI CAMALIA SUDIBYO

PENGKAJIAN SISTEM IMUNOLOGI
CAMALIA SUDIBYO
Sistem ImunKekebalan Tubuh
Berbagai patogen, bakteri, virus jamur, parasit ditemukan dalam lingkungan hidup yang setiap saat dapat masuk ke dalam tubuh kita dan menimbulkan berbagai penyakit
Sistem imun diperlukan agar tubuh dapat mempertahankan keseimbangan antara lingkungan di luar dan di dalam tubuh
-Kulit                 Biokimia :                 -  Pagosit :                               Sel  B                                     Sel T
-Selaput             -  lisosim                      mononuklear                       -  Ig G                                  -  Th 1
    lendir                     (keringat)                  PMN                                     -  Ig  A                                 - Th 2
-   Batuk                  -  sekresi                    -  Sel Nk                                  -  Ig M                                  -  Ts
     Bersin                     sebceae                  -  Sel mast                               -  Ig  E                                   -  Tc
-                      -  asam lambung     -  Basofil                                   -  Ig  D
-                                                         -  Eosinopil 
-                      Humoral
-                     - komplemen
Sistem Imun Alamiah/Non Spesifik
Sudah ada di dalam tubuh sebelum terpajan dengan kuman virus
Merupakan pertahanan tubuh
Mekanisme proteksi fisiologis dan anatomis normal
Tidak bekerja sendiri tetapi bekerja sama dengan sistem imun didapat spesifik
Sistem Imun Didapat/ Spesifik
Mampu mengenal benda asing bagi dirinya :
Kontak ke 1 : sensitisasi sistem imun
Kontak ke 2 : dikenal, lebih cepat hancur
Dapat bekerja tanpa non-spesifik, tapi pada umumnya kerjasama :
Antibodikomplemenfagosit
Sel-T - makrofag
Sistem Imun Alamiah dan Didapat
Sistem imun alamiah berperan untuk mengontrol infeksi baru dalam 1 -5 hari pertama
Bila sistem imun alamiah tidak dapat menyingkirkan penyebab infeksi            sistem imun didapat akan dikerahkan untuk mengeliminasi penyebab infeksi
Fagosit
Terdiri atas monosit dan makrofag
Fungsi: menelan dan mencerna sel yang membawa partikel antigen.
memulai respon imun dengan mempresentasikan antigen kepada limfosit, dan penting dalam regulasi respon imun dan inflamasi
Contoh: sel dendritik, netrofil
Pengkajian
Riwayat Kesehtan Sekarang
Fatique
Kepala terasa ringan
Sering mengalami memar
Penyembuhan luka yang lambat
Subjektif
Pembesaran nodus limph
Nyeri sendi
Rash, perdarahan abnormal
Gangguan penglihatan, demam, perub pola eliminasi
Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit ringan yang berulang
Kecelakaan atau cedera
Tindakan operasi dan alergi
Tranfusi darah dan transplantasi organ
Riwayat Keluarga dan Sosial
Riwayat kanker dalam keluarga
Gangguan hematologi atau imun
Lingkungan bekerja
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Observasi  terhadap pallor, cyanosis dan jaundice, cek adanya eritema yang mengindikasikan inflamasi lokal atau plethora
Evaluasi  integritas kulit. Catat tanda dan gejala inflamasi atau infeksi, kemerahan, pembengkakan, panas, tenderness, penyembuhan luka yang lama, drainase luka, induration (pengerasan jaringan) dan lesi
Cek adanya rash dan catat distribusinya
Observasi tekstur dan distribusi rambut, catat adanya alopecia
Inspeksi kuku terhadap warna, tekstur, dan clubbing
Inspeksi membran mukosa oral terhadap plak, lesi, oedem gusi, kemerahan dan perdarahan
Inspeksi pembengkakan kelenjar lymph
Observasi RR, ritme dan bantuan otot pernapasan, posisi pasien saat bernapas
Kaji sirkulasi perifer, kaji Raynaud’s phenomenon (vasopasme arteriol pada jari tangan, kaki, telinga dan hidung  secara intermitten
Inspeksi inflamasi pada anus atau kerusakan permukaan mukosa.
Palpasi
Palpasi nadi perifer harus simetris dan reguler
Palpasi abdomen, identifikasi pembesaran dan tenderness
Palpasi joint, cek pembengkakan, tenderness dan nyeri
Palpasi nodus lymph superfisial  di area kepala, leher, axila, inguinal, popliteal, catat lokasi, ukuran, bentuk
Perkusi
Perkusi anterior, lateral dan posterior thorax. Bunyi dullness pada pneumonia, hiperesonan pada asthma bronchial
Auskultasi
Bunyi wheezing pada asthma, crackles pada pneumonia
Auskultasi pada bowel, meningkat pada diare, menurun pada konstipasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar