Cari Blog Ini

Jumat, 10 Desember 2010

ASEP PERAWATAN PASCA BEDAH DINI

PENERIMAAN PASIEN, perhatikan :
KU pasien, TV, identitas pasien
Jenis anestesi, jenis operasi, penyulit
Adakah pesan khusus (baca status!)
Kelancaran infus, transfusi, drainage, kateter, CVP, keadaan luka operasi
Catat hasil observasi dan tindakan yang dilakukan pd status khusus
PENYULIT PASCA BEDAH DINI
Dengan anestesi umum
Gangguan pernafasan
Aspirasi
Gangguan sirkulasi
Trauma lingkungan
Perasaan sakit, haus dan gelisah
Gangguan neurologis
GANGGUAN PERNAFASAN
Obstruction of the airway  :
Lidah jatuh
Benda asing
Spasme laryng
Respiratory insufficiency :
Bronchoconstriction
Depresion of respiratory centre
Weaknes of the muscle respiration
Pre-existing lung disease
 
GANGGUAN PERNAFASAN
Tanda-Tanda :
Cyanosis pd kulit, kuku, mulut dan conyuctiva
Kulit kemerahan, panas dan basah karena retensi CO2
Nafas cepat dan dangkal, frekuensi lebih atau kurang dari normal, pergerakan perut dan dada tdk normal, suara ngorok
TANDA……
Pd tingkat awal denyut nadi kuat dan cepat , tekanan darah naik, apabila keadaan semakin jelek nadi cepat dan lemah, TD menurun
Gelisah, bingung, perasaan ngantuk dapat terjadi koma
TINDAKAN
Monitoring TV setiap 15 menit atau sesuai kebutuhan
Apabila tdk ada kontra indikasi tempatkan pd posisi Sim’s, miring ki/ka 45 - 90⁰ dengan bantuan bantal di punggung, dada dan bantal tipis diantara kedua kaki
Kepala pada posisi tengadah atau rata
Bila nafas ngorok bersihkan dg suction
Bila perlu pasang oro/nasopharyngeal airway
ASPIRASI
Masuknya cairan lambung, darah atau lendir ke trakhea/paru
Terjadi krn belum kembalinya reflek tubuh
Dapat menimbulkan spasme bronkhus, laring, hipoksia akut sampai kematian
Akibat lain : pneumonia, atelektasis, abses paru
TINDAKAN
Monitoring dan pengaturan posisi sama dengan tindakan pada ggn pernafasan
Setelah saluran nafas bersih, pastikan bahwa pernafasan adekuat, apabila cyanosis berikan oksigen
GANGGUAN SIRKULASI
Tanda-tanda :
Kulit dingin dan lembab, berkeringat banyak
Pucat, kebiru-biruan
Tekanan darah menurun, DN lemah
Nafas cepat tetapi dangkal, gelisah dan ketakutan
TINDAKAN
Berikan oksigen dengan masker 8 L/M
Infus dipercepat
Kaki pasen ditinggikan 45⁰ agar venous return menjadi baik
Monitoring tanda vital secara cermat
Perhatikan keadaan luka operasi, drainage dan kelancaran kateter setiap 15 menit
Ushakan jangan sampai kedinginan
TRAUMA DARI LINGKUNGAN
    Bisa terjadi apabila perawat kurang memperhatikan pasien.
TINDAKAN :
Perhatikan penggunaan alat pemanas
Periksa suhu tubuh setiap 15 menit
Pertahankan  anggota tubuh pada posisi fisiologis
Botol penampung drainage/urine bag hrs berada pd posisi lebih rendah dari tubuh
Slang kateter, drainage atau gastrik tube jangan sampai tertekuk
PERASAAN SAKIT, HAUS DAN GELISAH
Perasaan ini timbul saat pasien menjelang sadar
TINDAKAN :
Mengurangi perasaan sakit dengan cara :
  - Menempatkan pasien pd posisi sesuai enaknya pasien
  - Periksa kembali tekanan balutan
  - Laksanakan program pengobatan dokter
Mengurangi rasa haus dengan cara membasahi bibir dengan kapas basah, apabila minum telah diperbolehkan dan rasa mual telah hilang, boleh diberi minum sedikit-sedikit
Tindakan…
Untuk mengurangi perasaan gelisah, lakukan pendekatan dengan penuh kasih sayang, beritahu pasien operasi telah selesai dan sekarang berada di ruangan pemulihan
Pada pasien yg telah mendapat anestesi dengan Ketamin, sebelum sadar betul tidak boleh diajak bicara atau digoyang-goyang tubuhnya
Apabila kesadaran pasien telah pulih dapat dibimbing utk bernafas dalam dan batuk
PASCA ANESTESI REGIONAL
Masalah Keperawatan :
Analgesia, biasa terjadi pada anggota tubuh bagian bawah shg kehilangan respon thd rasa sakit, panas dan dingin
Tertekannya reflek sikap tubuh yang normal, dalam keadaan normal reflek ini dpt melindungi otot dari regangan yang berlebihan (over extensi) dari persendian
Adanya simpatetik blokade
TINDAKAN, analgesia
Hindarkan anggota tubuh yang mengalami analgesia dari benda yang dapat menimbulkan trauma
Beritahu pasien bhw rasa baal hanya bersifat sementara
Periksa secara teratur reaksi analgesia dg cara menusuk dg benda tumpul, mencubit atau disuruh mengangkat/menggerakan kakinya
Tertekannya reflek tubuh
Bila memungkinkan tempatkan pd tempat tidur khusus
Usahakan posisi tubuh terutama anggota badan selalu dlm posisi fisiologis
Simpatetik blokade
Observasi KU dan TV setiap 15 menit
Tidurkan pd posisi datar tanpa bantal selama 12 – 24 jam
Observasi pemberian cairan sesuai order
Periksa secara teratur kandung kencing, bila perlu pasang kateter
Perhatikan keadaan luka operasi, drainage
Bila dipasang continous epidural analgesia, jaga kesterilan, laksanakan order dokter
PEMINDAHAN PASIEN
Pemindahan ke ruangan
  - TV stabil
  - perdarahan terkontrol
  - Reflek tubuh telah normal kembali
  - Mampu memelihara posisi tidur yang baik
  - Orentasi terhadap waktu dan tempat baik
KU jelek                       ICU
Perdarahan tdk terkontrol                   kamar bedah
TES PASIEN RAWAT JALAN
1.Romberg’s Test
2.Berjalan pada suatu garis lurus
3.Memungut batang korek api
4.Count Down Test

ENGKUS KONSEP DASAR PEMBEDAHAN

KONSEP DASAR PEMBEDAHAN
Instalasi bedah sentral
Rumah  sakit  cibabat  cimahi
SEJARAH
Pada jaman dahulu pasien bedah yg di op di rumah sakit setidaknya memerlukan menginap satu malam di rumah sakit.
Pada waktu yang sama, di mana terjadi kemajuan teknologi, pelayanan dan pembayaran untuk perawatan kesehatan juga berubah, mengakibatkan lama hari rawat yang lebih singkat dan tindakan dengan biaya efektif (Brunner & Suddath, 2002).
Semakin banyaknya yang dijadwalkan untuk pembedahan menjalani persiapan diagnostik dan praoperatif sebelum masuk rumah sakit.
pembedahan sehari mengharuskan perawat untuk mempunyai pengetahuan yang solid mengenai semua aspek perawatan klien bedah. Pengetahuan keperawatan preoperatif, dan postoperatif tidak lagi memadai; perawatan yang lengkap harus mencakup pemahaman tentang aktivitas intraoperatif.
KEPERAWATAN PERIOPERATIF
Keperawatan Perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan klien.
Fase-fase Pembedahan dan Lingkup Aktivitas Perawat 
secara umum:
Fase Preoperatif
Pengkajian dasar klien (di rumah sakit atau di rumah)
wawancara praoperatif
persiapan anestesia
persiapan pembedahan
.
Fase Intraoperatif
memasang IV-line (infus)
memberikan medikasi intravena (anestesia)
melakukan pemantauan fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan
menjaga keselamatan klien ( mengatur posisi klien)
.
Fase Pascaoperatif
mengkaji efek dari agens anesthesia
memantau fungsi vital
mencegah komplikasi
peningkatan penyembuhan klien
Penyuluhan
perawatan tindak lanjut
rujukan yang penting untuk penyembuhan
Rehabilitasi
pemulangan
Perencanaan Pelayanan Keperawatan
Kamar Operasi
Perencanaan tenaga perawat kamar op mengacu pd fungsi & peran serta kompetensi dgn ketentuan yg dipersyaratkan.
Tenaga perawat yg sesuai kualifikasi, mendukung terwujudnya fungsi pelayanan kep kamar op yg berkualitas, efisien dan efektif
Pendidikan
Perawat Instrument (scrub Nurse)
Minimal D 3 keperawatan à peng > 5 th
SPK dengan pengalaman min 10 th
Memiliki sertifikat kamar operasi dasar.
Perawat Sirkuler (circulating Nurse)
Minimal D 3 keperawatan à peng > 10 th
SPK dengan pengalaman min 15 th
Memiliki sertifikat kamar operasi dasar & lanjutan
Mampu melakukan supervisi, memberikan saran & bimbingan
Pendidikan
Perawat Asisten
Minimal D 3 keperawatan à peng > 10 th
SPK dengan pengalaman min 15 th
Memiliki sertifikat kamar operasi dasar & lanjutan
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Fungsi & Peran
Perawat  Instrumen
Pre Operatif
Menyiapkan ling kamar op dlm siap pakai
Menyiapkan instrumen sesuai dg jenis pembedahan
Menyiapkan perlengkapan persediaan medis (kassa, benang, pisau op, jarum dan desinfektan)
.
Intra Operatif
Melakukan cuci tangan bedah
Menggunakan jas operasi & sr tangan steril
Menata instrumen & perlengkapan steril sesuai jenis pembedahan
Memberikan perlengkapan desinfektan pd operator
Melaksanakan prosedur drading
Mengendalikan instrumen secara baik
Melakukan penghitungan jumlah instrumen & alat medis lainnya.
.
Pasca Operasi
Memeriksa & menghitung kembali instrumen
Melakukan fiksasi drain yg diperlukan pasien
Mengganti alat tenun & memindahkan pasien
Fungsi & Peran
Perawat Sirkuler
Pre Operatif
Menerima pasien yg akan dilakukan op
Memeriksa kesiapan fisik
Melakukan serah terima pasien & perlengkapan lainnya
Memberikan penjelasan kpd pasien ttg prosedur pembedahan sesuai kewenangan
.
Intra Operatif
Memonitor semua aktifitas selama tindakan pembedahan
Mengendalikan keamanan & kenyamanan k op
Mengaplikasikan askep
Memfasilitasi komunikasi dgn team bedah
Mensuplai alat yg tdk steril
Menidentifikasi kemungkinan ling op yg berbahaya
.
Pasca Operasi
Memastikan semua kelengkapan inst yg digunakan
Mengganti alat tenun & memindahkan pasien
Memastikan fungsi drain yg digunakan berjalan dgn baik
Mendokumentasikan tindakan selama pembedahan
Bekerjasama dgn per anestesi dlm melakukan monitoring thdp pasien
Fungsi & Peran
Perawat Asisten
Fungsi & Peran
Perawat Asisten
Menjadi asisten operator utk kelancaran tind op
Mampu bekerjasama & berkomunikasi dgn team bedah
Kompetensi
Mampu menjadi asisten operator
Memiliki kemampuan teknik septik antiseptik
Memahami anatomi yubuh, fisiologi, penyembuhan luka yg berhubungan dgn prosedur pembedahan
S E K I A N