Cari Blog Ini

Jumat, 10 Desember 2010

TERAPI CAIRAN PASCA BEDAH

¨KEPERAWATAN  PERIOPERATIF
“Terapi cairan Pasca Bedah”
¨Kelompok IV
¨
¨Asnat Waimuri
¨Febriana L
¨Frengklin Pasik
¨Lodevikus C.Oktin
¨Timar
¨Pengertian
¨Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
¨Indikasi
§Pada seseorang dengan penyakit berat
§Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral (efektivitas dalam darah jika dimasukkan melalui mulut) yang terbatas
§Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas)
§Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak—obat masuk ke pernapasan),
¨Komplikasi
¨Hematoma,
¨Infiltrasi
¨Tromboflebitis, atau bengkak (inflamasi) pada pembuluh vena
¨Emboli udara,
¨Jenis Cairan Infus
1)Cairan hipotonik
2)Cairan Isotonik
3)Cairan hipertonik
¨Terapi Pasca Bedah
  Terapi cairan perioperatif meliputi cairan pada masa prabedah, selama pembedahan dan pascabedah. Terapi cairan meliputi penggantian kehilangan cairan, memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan nutrisi untuk membantu tubuh mendapatkan kembali keseimbangan normal dan pulihnya perfusi ke jaringan, oksigenasi sel, dengan demikian akan mengurangi iskemia jaringan dan kemungkinan kegagalan organ.
¨Cairan pasca bedah, terapi cairan paska bedah ditujukan untuk :
¨Memenuhi kebutuhan air, elektrolit dan nutrisi.
¨Mengganti kehilangan cairan pada masa paska bedah (cairan lambung, febris).
¨Melanjutkan penggantian defisit prabedah dan selama pembedahan.
¨Koreksi gangguan keseimbangan karena terapi cairan
¨Perubahan-perubahan pasca bedah antara lain :
1)Peningkatan rangsang simpatis
2)Rangsangan terhadap kelenjar hipofise
3)Peningkatan sekresi aldosteron
4)Peningkatan kebutuhan oksigen dan kalori
¨Macam cairan intravena
  Berdasarkan fungsinya cairan dapat dikelompokkan menjadi :
¨Cairan pemeliharaan 
¨
¨Cairan pengganti 
¨
¨Cairan khusus
¨Cairan juga dibagi menjadi :
1. Kristaloid
  Secara umum kristaloid digunakan untuk meningkatkan volume ekstrasel dengan atau tanpa peningkatan volume intrasel.
2. Kolloid 
  Secara umun koloid di gunakan untuk berapa macam resusitasi.
¨
Ada 2 jenis bahan yang terlarut didalam cairan tubuh, yaitu :
¨Elektrolit
¨Non elektrolit
¨A. Penatalaksanaan
1. Cairan pra bedah
  Status cairan harus dinilai dan dikoreksi sebelum dilakukannya induksi anestesi untuk mengurangi perubahan kardiovaskuler dekompensasi akut. Penilaian status cairan ini didapat dari :
1)Anamnesa
2)Pemeriksaan fisik
3)Laboratorium
¨
2. Cairan selama pembedahan
  Terapi cairan selama operasi meliputi kebutuhan dasar cairan dan penggantian sisa defisit pra operasi ditambah cairan yang hilang selama operasi. Berdasarkan beratnya trauma pembedahan dikenal pemberian cairan pada trauma ringan, sedang dan berat.
¨Kesimpulan
¨
¨Terapi cairan peri operatif meliputi pemberian cairan pada masa prabedah, selama pembedahan dan pasca bedah. Perlu diketahui perubahan fisiologi akibat pembiusan dan pembedahan, fisiologi cairan tubuh, tanda-tanda fisik dan laboratorium kelebihan atau kekurangan cairan.
¨Penilaian status cairan dilakukan pada kunjungan pertama pra bedah dan mulai diberikan terapi cairan dan diusahakan status cairan seoptimal mungkin sebelum dilakukan induksi pembiusan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat pembiusan dan pembedahan.
¨
¨
¨Selama pembedahan harus selalu dijaga keseimbangan cairan dan elektrolit dengan mengganti kehilangan cairan akibat pembedahan, kebutuhan dasar dan trauma pembedahan. Selalu dipantau tanda-tanda fisik mengenai kelebihan atau kekurangan cairan.
¨Terapi cairan pasca bedah ditujukan untuk mengoreksi pemberian cairan sebelumnya dan memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi untuk mempercepat penyembuhan.
¨Cairan yang diberikan tergantung dari trauma operasi yang didapat. Adanya berbagai macam cairan memberi keleluasaan untuk memilih cairan yang mendekati kebutuhan pasien.
¨Referensi :
¨
1.Setiabudi, M., 1986, Fisiologi Cairan Tubuh, dalam Simposium Terapi cairan pada Penderita Gawat.
2.Sutjahjo, RA., Sulistyono, H, Sunartomo, T., 1986, Terapi Cairan Paska Bedah, dalam Simposium Terapi Cairan pada Penderita Gawat.
4.http://www.sehatgroup.web.id
¨
Terima kasih...!!
¨

Tidak ada komentar:

Posting Komentar